Mahasiswa Program Studi Magister
Ilmu Perikanan didampingi langsung oleh koordinator program studi Dr. Ir. Hj.
Firiyana, S.Pi., M.Si., IPU melakukan kunjungan lapangan ke kawasan reklamasi
Pantai Talisea, Kota Palu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji perubahan
sosial ekologis yang terjadi pasca reklamasi dan bencana alam yang melanda
wilayah tersebut. Dahulu dikenal sebagai kawasan pesisir berlumpur yang kaya
akan ekosistem benur dan nener (bibit ikan bandeng dan udang), kini Talisea
mengalami pergeseran fungsi menjadi pusat penggaraman dan wisata perikanan.
Sebelum reklamasi, masyarakat menggantungkan hidup pada penangkapan benur dan aktivitas nelayan dengan alat tangkap sederhana seperti pancing. Teknik penangkapan benur menggunakan daun pisang yang disusun secara spiral, menunjukkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya hayati. Namun, setelah reklamasi dan bencana, ekosistem benur dan nener hilang, dan mata pencaharian masyarakat pun bergeser dari sektor hulu ke hilir, dari eksploitasi sumber daya alam ke pengembangan ekowisata dan penggaraman.

Kawasan reklamasi yang
diperkirakan memiliki panjang 500meter dan lebar 200meter kini menjadi lokasi
strategis yang direncanakan akan dibangun pusat perbelanjaan. Di tengah
perubahan ini, muncul destinasi wisata bernama “Restoran Kampung Nelayan” yang
bukan bagian dari program pemerintah, melainkan inisiatif lokal untuk mempertahankan
identitas perikanan masyarakat. Meski jumlah nelayan menurun, aktivitas
penggaraman justru meningkat dan menjadi mata pencaharian utama warga sekitar.
Teknik penggaraman tradisional menggunakan pompa pasang surut air laut dengan salinitas sekitar 32 - 33 ppt. Proses panen dilakukan melalui penguapan air laut hingga kolam mengering dan menghasilkan serbuk putih yang dikumpulkan sebagai garam. Tantangan utama dalam penggaraman adalah pengaruh air hujan, yang tidak bisa dihindari, sehingga masyarakat lokal mengandalkan perhitungan musim panas dan hujan untuk menentukan waktu produksi.

Kegiatan ini memberikan wawasan
penting bagi mahasiswa tentang dinamika perubahan pesisir, adaptasi masyarakat
terhadap perubahan lingkungan, dan potensi pengembangan ekonomi lokal berbasis
sumber daya alam yang berkelanjutan. Pantai Talisea menjadi contoh nyata
bagaimana reklamasi dan bencana dapat mengubah lanskap ekologis dan sosial,
sekaligus membuka peluang baru dalam pengelolaan pesisir yang inklusif dan
berbasis komunitas.