Balikpapan,
Selasa 8 Juli 2025. Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan pemenuhan gizi
nasional, Kementerian Pertahanan RI menyelenggarakan kegiatan pembekalan
Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia pada momen ini difokuskan pada klaster
perikanan dan ilmu kelautan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program
strategis Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan mencetak lulusan
dengan kompetensi teknis dan kepemimpinan/Manajerial dalam bidang pemenuhan
gizi masyarakat.
Dosen
Tetap Program Studi Magister Ilmu Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Mulawarman secara aktif memberikan pelatihan dan
pembekalan kepada para peserta SPPI yang berlokasi di Satdik VII B Rindam VI
Mulawarman Manggar Baru Kota Balikpapan, kegiatan ini menciptakan sinergi
antara keilmuan akademik dan tantangan nyata di lapangan. Melalui metode
pembelajaran berbasis studi kasus, diskusi kelompok, serta praktik langsung,
para dosen membekali peserta dengan wawasan mendalam yang dimulai sejak pukul
08.00 Wita sampai dengan pukul 17.10 Wita yang terdiri dari 8 kelas dan setiap
dosen bergantian mengajar di setiap kelas berbeda
·
Budidaya udang dan kepiting ramah lingkungan
(Prof. Dr. Esti Handayani Hardi, S.Pi., M.Si / Prof. Dr. drh. Hj. Gina
Saptiani, M.Si)
·
Kebijakan dan Regulasi: Asas dan Tujuan Pengelolaan
Perikanan (Dr. Ir. Hj. Fitriyana, S.Pi., M.Si., IPU)
·
Pengelolaan sumber daya, dan Konservasi Laut
(Dr. Aditya Irawan, S.Pi., M.Si)
·
Surimi dan Fish Jelly Products: Strategi
Diversifikasi Produk Perikanan (Dr. Ita Zuraida, S.Pi., M.Si.)
·
Potensi Hasil Perikanan sebagai Bahan Pangan
Bergizi (Dr. Bagus Fajar Pamungkas, S.Pi., M.Si.)
Kegiatan
ini menjadi momentum penting bagi para Sarjana Penggerak untuk memahami nilai
strategis sumber daya perikanan dan kelautan sebagai fondasi Program MBG. Para
peserta diharapkan mampu mengembangkan model inovatif yang mendukung distribusi
makanan bergizi berbasis hasil laut ke berbagai lapisan masyarakat seperti yang
diketahui satu diantara sumber protein terbesar dapat diperoleh dari
mengkonsumsi ikan dimana dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung
pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
Selain
meningkatkan kompetensi peserta, program ini juga memperkuat kolaborasi
antarstakeholder pendidikan tinggi, kementerian, dan komunitas lokal dalam
mendorong ketahanan gizi nasional. Dengan pendekatan lintas sektor dan berbasis
komunitas, para Sarjana Penggerak diharapkan menjadi agen perubahan yang
berdaya saing dan berdampak luas.